dc.description.abstract | Pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi gangguan fungsi pernapasan salah satunya adalah gangguan pola nafas yang mengacu pada frekuensi, volume, irama dan usaha pernapasan. Perubahan pola nafas yang umum terjadi adalah takipnea, hiperventilasi, dispnea, orthopnea, apnea. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya penumpukan cairan di dalam jaringan paru atau dalam rongga dada, ginjal yang terganggu mengakibatkan kadar albumin menurun. Metode penulis menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian studi kasus yang di lakukan di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum Anwar Medika Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumen meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Intervensi yang diberikan pada Ny. S dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola nafas membaik dengan kriteria hasil : dispneu menurun, penggunaan otot bantu nafas menurun, pernafasan cuping hidung menurun, frekuensi nafas membaik, kedalaman nafas membaik. Pemberian O2 NRM 8 lpm pada hari pertama dan O2 Nasal 3 lpm di hari kedua dan ketiga, klien juga dianjurkan untuk mempertahankan posisi semi fowler dengan tujuan untuk mengurangi sesak nafas dan membuat oksigen diparu-paru semakin meningkat. implementasi yang diberikan yaitu latihan napas dalam dengan harapan pola napas klien kembali efektif dan klien tidak mengeluhkan sesak napas. | en_US |