Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Prof.Dr.Soekandar Mojosari
Date
2022-09-09Author
Fitriani, Radiva Kurnia
Soemah, Eka Nur
Yuniarti, Enny Virda
Metadata
Show full item recordAbstract
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neuologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak. Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik atau menjelaskan infak serebrum. Yang berpengaruh terjadinya stroke seperti faktor jenis kelamin, genetik, dan usia. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan keparawatan dengan masalah hambatan mobilitas fisik pada pasien Stroke non hemoragik di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Subjek penelitian yang digunakan adalah satu pasien dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik. Pengumpulan data didapatkan dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Data didapatkan dianalisa dengan membandingkan teori dengan kasus. Hasil dari asuhan keperawatan secara menyeluruh setelah dilakukan perawatan selama 3 hari maka didapatkan hasil pengkajian yaitu tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg pasien mengeluh tiba-tiba pusing dan ekstermitas sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan lemas. Setelah membuat perencanaan, peneliti melaksanakan Tindakan keperawatan menyeluruh yaitu memonitor tanda-tanda vital, memonitor tingkat kesadaran dan mengkaji kekuatan otot. Pada tahap evaluasi selama 3 kali pertemuan masalah teratasi dengan kriteria pergerakan ekstermitas sedikit banyak ada peningkatan, kekuatan otot sedikit meningkat, ROM meningkat, dan kelemahan fisik menurun. Hasil dari evaluasi setelah dilakukan Tindakan keperawatan secara menyeluruh selama 3 hari didapatkan hasil masalah teratasi sebagian hambatan mobilitas fisik pada ekstermitas bagian kiri berkurang sudah ada peningkatan pada ekstermitas sebelah kiri atas maupun bawah meskipun sangat sedikit. Kesimpulan dari hasil evaluasi selama 3 hari hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot sudah teratasi.