Hubungan Tingkat Stres dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Desa Anggaswangi Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo
View/ Open
Date
2022-09-20Author
Agustin, Sinta Nur Arif
Ibnu, Faisal
Kusumaningrum, Umi Azizah
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kadar gula darah diantaranya stres, gaya hidup, usia, rasa tau etnis, obat-obatan steroid, infeksi, dan kehamilan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah yaitu dengan mengelolah stres. Faktanya, masih banyak penderita diabetes mellitus yang memiliki tingkat stres berat sehingga memiliki kadar gula darah yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Desa Anggaswangi Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 56 responden yang diambil melalui teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan spearman rho. Hasil uji spearman rho menunjukkan p value 0,000 < α (0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Desa Anggaswangi Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Keeratan hubungan kuat yang ditunjukkan dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,518 dan arah hubungannya positif yang artinya semakin berat tingkat stres maka semakin buruk kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Manajemen stres yang baik pada penderita diabetes mellitus dapat mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil.