dc.description.abstract | Benigna prostatic hyperplasia (BPH) merupakan penyakit yang mayoritas dialami oleh kalangan lelaki berusia tua (diatas 50 tahun), disebabkan dengan sejalannya pertambahan umur kelenjar prostat akan mengalami hyperplasia, jika prostat membesar akan meluas ke atas (bladder), dan akan mempersempit saluran uretra prostatica lalu menyumbat aliran urine. Klien dengan BPH akan mengalami kesulitan berkemih sehingga harus dilakukan pemasangan kateter dan memerlukan penanganan yang cukup serius salah satunya yaitu operasi TUR-P, selanjutnya akan dilakukan monitoring cairan irigasi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di ruang Irna B bawah RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. yang meliputi pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan yang dilakukan tanggal 20-22 November 2021. Data penelitian diambil dengan teknik wawancara dan observasi pemeriksaan fisik. Hasil penelitian menunjukkan kondisi klien mengalami perkembangan yang baik, ini bisa dilihat dari observasi tidak adanya distensi pada area supra pubik. Setelah kedua klien mendapatkan asuhan keperawatan selama 3x24 jam masalah gangguan eliminasi urine (retensi urine) teratasi sebagian, klien harus masih memakai kateter urine setelah dilakukan tindakan pembedahan observasi mengenai cairan irigasi dan karakteristik urine perlu diajarkan kepada keluarga. hal ini disebabkan klien mendapatkan tindakan pembedahan TUR-P dan terapi farmakologi. Selain itu kepatuhan klien dalam mengikuti setiap prosedur perawatan akan berpengaruh besar dalam kesembuhan klien. | en_US |