Show simple item record

dc.contributor.authorNatasya, Dya Syelvy
dc.contributor.authorRatnaningsih, Tri
dc.contributor.authorPeni, Tri
dc.date.accessioned2022-09-23T15:41:03Z
dc.date.available2022-09-23T15:41:03Z
dc.date.issued2022-08-31
dc.identifier.urihttps://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/1106
dc.description.abstractHipertermi adalah peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal tubuh >37,5 °C (SDKI Tim Pokja, 2016). Hipertermi merupakan faktor resiko utama terjadinya kejang demam. kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh >37,5°C yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Berdasarkan data yang diperoleh dari DEPKES RI, 2017 jumlah kejadi kejang demam di Indonesia sebanyak 3%-4%. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menerapkan asuhan keperatawan dengan masalah hipertermia pada anak yang mengalami kejang demam di RSU Anwar Medika Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan case study (study kasus). Subjek penelitian yaitu satu responden kejang demam yang mengalami hipertermia. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari pada tanggal 2-4 Desember 2022 di ruang Lily RSU Anwar Medika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data menggunakan pengumpulan data, mereduksi data, dan penyajian data. Hasil asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan diagnosa yang muncul yakni hipertermia berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan peningkatan suhu tubuh >37,5°C . Implementasi yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu dengan mengidentifikasi penyebab hipertermia, memonitor tanda-tanda vital terutama suhu tubuh klien, menganjurkan ibu untuk memberikan kompres pada area lipatan, dan memberikan health education tentang pemenuhan nutrisi serta berkolaborasi dengan tim medis. Evaluasi akhir tercapai pada hari ke 3, masalah hipertermia teratasi setelah diberi asuhan keperawatan selama 3x24 jam tanda-tanda hipertermia mulai menurun pada hari ketiga perawatan dari suhu tubuh yang meningkat dari hari pertama perawatan 38,5°C, pada hari ketiga turun menjadi 36,6°C. Pemberian kompres pada area lipatan menjadi upaya yang cukup efektif yang bisa dilakukan perawat ataupun keluarga dalam mengatasi hipertermia pada anak agar suhu tubuh membaik dan tidak terjadi kejang berulang.en_US
dc.publisherPerpustakaan Universitas Bina Sehaten_US
dc.subjectHipertermiaen_US
dc.subjectKejang Demamen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatan Anaken_US
dc.titleASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH HIPERTERMI PADA ANAK YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM DI RSU ANWAR MEDIKA SIDOARJOen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record