dc.description.abstract | Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal tubuh
>37,5 °C (SDKI Tim Pokja, 2016). Hipertermi merupakan faktor resiko utama
terjadinya kejang demam. kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh >37,5°C yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Berdasarkan data yang diperoleh dari DEPKES RI, 2017 jumlah kejadi kejang
demam di Indonesia sebanyak 3%-4%. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk
menerapkan asuhan keperatawan dengan masalah hipertermia pada anak yang
mengalami kejang demam di RSU Anwar Medika Sidoarjo. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan case study (study
kasus). Subjek penelitian yaitu satu responden kejang demam yang mengalami
hipertermia. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari pada tanggal 2-4 Desember 2022
di ruang Lily RSU Anwar Medika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data menggunakan
pengumpulan data, mereduksi data, dan penyajian data. Hasil asuhan keperawatan
selama 3 hari didapatkan diagnosa yang muncul yakni hipertermia berhubungan
dengan proses infeksi ditandai dengan peningkatan suhu tubuh >37,5°C .
Implementasi yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu dengan mengidentifikasi
penyebab hipertermia, memonitor tanda-tanda vital terutama suhu tubuh klien,
menganjurkan ibu untuk memberikan kompres pada area lipatan, dan memberikan
health education tentang pemenuhan nutrisi serta berkolaborasi dengan tim medis.
Evaluasi akhir tercapai pada hari ke 3, masalah hipertermia teratasi setelah diberi
asuhan keperawatan selama 3x24 jam tanda-tanda hipertermia mulai menurun pada
hari ketiga perawatan dari suhu tubuh yang meningkat dari hari pertama perawatan
38,5°C, pada hari ketiga turun menjadi 36,6°C. Pemberian kompres pada area
lipatan menjadi upaya yang cukup efektif yang bisa dilakukan perawat ataupun
keluarga dalam mengatasi hipertermia pada anak agar suhu tubuh membaik dan
tidak terjadi kejang berulang. | en_US |