dc.description.abstract | Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. prevalensi gout arthritis di dunia sebanyak 34,2%. Beberapa masalah kesehatan yang di alami lansia akibat dari penuaan terjadi berbagai penurunan fungsi tubuh dan imun di antaranya ialah penyakit gout arthritis. Beberapa kelainan akibat perubahan sendi yang banyak terjadi pada lansia antara lain gout artritis yang dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot pada sendi. sehingga terjadi pembengkakan, kaku pada persendian hal tersebut dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan mobilitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik pada pasien gout arthritis didesa Dandanggendis nguling pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Partisipan penelitian sebanyak dua responden yaitu lansia dengan gangguan mobilitas fisik pada gout arthritis. Instrumen single unit of analysis dengan multile patient. Hasil dari studi kasus menunjukkan setelah diberikan asuhan keperawatan dukungan mobilisasi dan edukasi mobilisasi selama tiga kali seratus dua puluh menit masalah teratasi sebagian dibuktikan dengan pergerakan ekstremitas meningkat, kaku sendi menurun, kelemahan fisik menurun, berjalan dengan langkah yang efektif meningkat, rentang gerak (ROM) meningkat, kekuatan otot meningkat, namun klien 1 saat berjalan tidak menggunakan tongkat dan untuk klien 2 ketika berjalan masih menggunakan tongkat. Saran untuk klien 1 dan 2 dan keluarga partisipan kompress hangat, HE untuk menghindari makanan yang mengandung purin serta mampu melanjutakn memberi tindakan edukasi mobilisasi untuk mengurangi kekakuan sendi. | en_US |