dc.description.abstract | Penuruan kinerja berakibat pada rasa kepuasan pasien dan keluarga, dimana tersebut akan berdampak pada mutu pelayanan rumah sakit. Faktor yang memperugi terjadinya resiko penurunan kinerja salah satunya adalah beban kerja. Peningkatan beban kerja dapat terjadi, jika jumlah perawat tidak sesuai dengan kebutuhan perawatan pada paisen. Latar belakang penelitian ini adalah tingginya kunjungan rawat inap RS Kamar Medika Kota Mojokerto yang mencapai 14.247 pasien serta BOR 62,5%, jauh lebih tinggi dibanding dengan rumah sakit swasta lain di Kota Mojokerto. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kinerja yang diterima oleh 148 perawat yang ada di ruang rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Kamar Medika Kota Mojokerto.
Penelitian ini memiliki desain korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat ruang rawat inap, dengan sampel sejumlah 40 orang yang diambil melalui Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan quesioner dan dianalisa menggunakan Uji Korelasi Kendall Tau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang memiliki beban kerja ringan dengan kinerja cukup 9 orang (22,5%), beban kerja sedang dengan kinerja baik 1 orang (2,5%), beban kerja berat dengan kinerja kurang 11 orang (27,5%) dan beban kerja berat dengan kinerja cukup sebanyak 19 orang (47,5 %). Hasil statistik menunjukkan perawat memiliki beban kerja berat dan kinerja cukup dengan tingkat signifikasi 0,019 dan nilai koefisien korelasi positif 0,366 yang artinya terdapat hubungan signifikan antara beban kerja dengan kinerja perawat.
Adanya korelasi positif beban kerja dengan kinerja perlu diwaspadai dan dicegah sedini mungkin. Diharapkan adanya evaluasi beban kerja, situasi lingkungan yang kondusif, serta upaya perawat meningkatkan kinerja sehingga kepuasan pasien dapat tercapai | en_US |