• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2022
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2022
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERMASALAHAN DEFISIT NUTRISI PADA PASIEN KANKER NASOFARING YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD BANGIL

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (298.0Kb)
    ABSTRAK (36.13Kb)
    HALAMAN KETERSEDIAAN PUBLIKASI (398.6Kb)
    BAB I (147.7Kb)
    BAB II (204.9Kb)
    BAB III (42.15Kb)
    BAB IV (471.8Kb)
    BAB V (33.48Kb)
    LAMPIRAN (133.6Kb)
    Date
    2022-09-01
    Author
    Felisia, Adrya
    Merbawani, Raras
    Windartik, Emyk
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kanker nasofaring merupakan kanker yang terjadi di mukosa nasofaring yang menunjukan adanya diferensiasi sel skuamosa. Kejadian tumor kepala leher sangat bervariasi. Di dunia ditemukan lebih dari 500.000 kasus dengan tingkat mortalitas sebanyak 270.000 kasus per tahun, dan umumnya terjadi di negara berkembang. Kanker nasofaring memiliki beberapa faktor resiko diantaranya riwayat merokok, jenis kelamin, faktor makanan, faktor lingkungan, konsumsi alkohol, dan faktor genetik. Selain itu, kanker nasofaring juga dapat disebabkan oleh infeksi virus, yaitu virus Epstein-Barr. Metode penelitian deskriptif yang digunakan dalam karya ilmiah ini. Etika PenelitianDalam memberikan judul penulis mengangkat judul asuhan keperawatan kanker nasofaring dengan masalah deficit nutrisi saat menjalani kemoterapi merupakan efek samping dari regimen yang diberikan, sehingga perlu diberikan asuhan keperawtan pada pasien tersebut, guna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien selama menjalani pengobatan kemoterapi. adanya keluhan malas makan, mual dan muntah. Penulis menentukan salah satu diagnosa prioritas utama yaitu defisit nutrisi berhungungan dengan ketidaakmampuan menelan karena adanya nafsu makan menurun, adanya mual dan muntah serta ditambah dengan adanya penurunan BB dari 55 kg menjadi 54 kg selama pasien sakit. Intervensi yang diberikan memonitor asupan makanan, memonitor berat badan, menyajikan makanan secara menarik dan dengan suhu yang sesuai,memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi, mengajarkan diet yang diprogramkan, kebutuhan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi ntuk menentukan jumlah nutrisi. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis: antiemetik) dan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan. Serta Hasil evaluasi dari yang didapatkan oleh penulis pada diagnosa defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan. mencerna makanan karena klien lebih cenderung mual dan muntah sebagai tanda adanya efek samping dari regimen kemoterapi.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/1294
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2022

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV