• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2022
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2022
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CVA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL MELALUI TERAPI AIUEO DI RSUD BANGIL

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (619.0Kb)
    ABSTRAK (14.69Kb)
    HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI (512.0Kb)
    BAB I (117.2Kb)
    BAB II (319.5Kb)
    BAB III (118.4Kb)
    BAB IV (282.2Kb)
    BAB V (105.0Kb)
    LAMPIRAN (167.9Kb)
    Date
    2022-09-26
    Author
    Prihandini, Noerma
    Ibnu, Faisal
    Sajidin, M.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    CVA (Cerebro Vacular Accident) merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama. Gangguan neurologis tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain . Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah mampu mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien CVA dengan Masalah Gangguan Komunikasi Verbal Melalui Terapi AIUEOdi RSUD Bangil. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan dalam studi kasus ini adalah 1 pasien. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil dari asuhan keperawatan secara menyeluruh pada klien dalam pengkajian data dasar di temukan data objektif dan data objektif yang menunjukkan kedua klien mengalami bersihan jalan nafas tidak efektif. Rencana asuhan sesuai dengan SIKI yang meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi. Implementasi dilakukan sesuai asuhan keperawatan yang disusun. Hasil asuhan yang diberikan belum dapat mengatasi masalah gangguan komunikasi verbal pada klien, akan tetapi sudah dapat mengatasi sebagian masalah dimana kemampuan bicara meningkat, kesesuaian ekspresi wajah/tubuh meningkat, kontak mata meningkat, respon perilaku meningkat, pemahaman komunikasi membaik, akan tetapi belum bisa mengatasi afasia, disatria, dan dislalia. Keluarga hendaknya membantu klien berkomunikasi secara intens, membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan menghindari pemberian penilaian negatif atau membentak jika keluarga kurang memahami apa yang diminta oleh pasien.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/1300
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2022

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV