• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN GANGGUAN EMOSIONAL DENGAN MAKNA HIDUP KOMUNITAS LSL DI KOMISI PENANGGULANGAN AIDS MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.894Mb)
    ABSTRAK (431.2Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (77.45Kb)
    BAB I (376.8Kb)
    BAB II (444.9Kb)
    BAB III (409.1Kb)
    BAB IV (418.2Kb)
    BAB V (256.5Kb)
    LAMPIRAN (2.436Mb)
    UJI SIMILARITAS (181.3Kb)
    Date
    2023-06-26
    Author
    Andrian, Yusup Roy
    Ibnu, Faisal
    Andriyanto, Arief
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Salah satu kelompok populasi beresiko tinggi terinfeksi HIV yaitu lelaki seks dengan lelaki (LSL). LSL cenderung memiliki perilaku seks menyimpang yang membuat mereka mempunyai pola pikir yang sempit tentang kehidupan dengan orientasi seksualnya, mempunyai konsep diri yang rendah, mendapat stigma sosial hingga kehilangan makna hidup, yang mana salah satunya dipengaruhi oleh gangguan emosional. Tujuan menganalisis hubungan gangguan emosional dengan makna hidup komunitas LSL di Komisi Penanggulangan AIDS Mojokerto. Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua LSL di Komisi Penanggulangan AIDS Mojokerto yang berjumlah 35 orang. Sampel berjumlah 35 LSL yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen kuesioner Self Reporting Questionnare (SRQ) dan kuesioner Meaning in Life Questionnare (MLQ). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner SRQ dan MLQ bahwa seluruh item pernyataan valid dan reliabel dengan r= 0,63-0,77 dengan nilai cronbach alpha 0,82 dan 0,87. Analisis data menggunakan cross tabulation. Hasil penelitian terdapat hubungan gangguan emosional dengan makna hidup komunitas LSL di Komisi Penanggulangan AIDS Mojokerto yang dilihat dari hasil cross tabulation yaitu dari 25 responden yang mengalami gangguan emosional, ternyata hampir seluruhnya (76%) makna hidupnya rendah yaitu sebanyak 19 responden, sedangkan 10 responden yang tidak mengalami gangguan emosional, ternyata setengahnya (50%) mempunyai makna hidup tinggi yaitu sebanyak 5 responden. LSL yang mengalami gangguan emosional akan cenderung memiliki makna hidup yang rendah, begitupun sebaliknya semakin LSL tidak mengalami gangguan emosional maka makna hidupnya akan semakin tinggi. Pentingnya kestabilan emosional pada LSL untuk mempertahankan dan meningkatkan makna hidup.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/1834
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV