HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS GANDING KABUPATEN SUMENEP
Abstract
Dampak asap rokok tidak hanya pada perokoknya saja namun dapat
berdampak bagi anggota keluarga yang menghirupnya. Salah satunya adalah
memperparah kondisi balita pneumonia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kebiasaan merokok orang tua dengan tingkat keparahan pneumonia
pada balita di Puskesmas Ganding. Desain penelitian ini adalah analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 29
Mei–29 Juni 2023 di Poli Anak. Populasinya adalah orang tua yang memiliki
balita pneumonia yang datang ke Puskesmas Ganding sebanyak 33 responden
yang diambil dengan consecutive sampling. Variabel independennya kebiasaan
merokok orang tua dan variabel dependennya tingkat keparahan pneumonia pada
balita. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan catatan medis. Setelah
terkumpul dilakukan pengolahan data dan dilanjutkan dengan uji statistik
Spearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukkan p-value 0,006 < α (0,05),
sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan antara kebiasaan merokok orang
tua dengan tingkat keparahan pneumonia pada balita, dengan nilai r = 0,465 yang
menunjukkan hubungan cukup dan berkorelasi positif. Artinya, semakin
meningkat kebiasaan merokok orang tua maka semakin meningkat tingkat
keparahan pneumonia pada balita. Dengan adanya kebiasaan merokok orang tua
dimana dampak jangka panjang dari kandungan asap rokoknya dapat
memperparah tingkat keparahan pneumonia pada balita. Tentunya dari faktor lain
juga yang dapat mempengaruhinya seperti usia, jenis kelamin, status gizi, status
imunisasi dan kebiasaan merokok keluarga selain orang tua.