ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA STROKE HEMORAGIK POST-OP CRANIOTOMY DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS MELALUI TINDAKAN SUCTION DI RUANG ICU RSUD BANGIL PASURUAN
Abstract
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian cukup besar di dunia. Stroke hemoragik yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak, diklasifikasikan menjadi perdarahan Intra Cerebral Hemorrhage (ICH) dan perdarahan Sub Arachnoid Hemorrhage (SAH). Masalah keperawatan utama yang sering terjadi pada pasien hemoragik post-op craniotomy dengan penurunan kesadaran adalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan sebagai tatalaksana bersihan jalan nafas tidak efektif adalah dengan melalui tindakan suction. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien stroke hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi melalui tindakan suction dapat membantu memperbaiki oksigenasi dan sirkulasi jalan nafas pada pasien stroke hemoragik post-op craniotomy dengan penurunan kesadaran di ruang ICU RSUD Bangil. Metode yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dalam rancangan studi kasus. Partisipan penelitian terdiri dari dua pasien yang menjalani tindakan craniotomy dan mengalami masalah berihan jalan nafas tidak efektif di ruang ICU RSUD Bangil. Pengkajian yang dilakukan dengan mendapatkan data subyektif dan obyektif dari kedua pasien. Hasil pengkajian ditemukan adanya penumpukan secret pada rongga dada dengan ditandai suara tambahan ronkhi dan ketidakmampuan batuk efektif pada kedua pasien. Berdasarkan analisis data pengkajian, diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah memberikan tindakan suction untuk mengurangi produksi sputum dan memperbaiki oksigenasi serta sirkulasi jalan nafas pada kedua pasien. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan yang positif pada tingkat kesadaran dan penurunan sputum pada pasien pertama setelah satu hari tindakan suction, sementara pada pasien kedua masih belum terjadi perubahan yang signifikan pada tingkat kesadaran dan penurunan sputum.