dc.description.abstract | Kemoterapi mencegah tumbuh dan menyebarnya sel kanker dalam tubuh, namun dapat menimbulkan keluhan fisik dan keluhan psikologis meliputi stress, cemas, depresi, kesepian, dan amarah. Penyembuhan berarti menerima kondisi, ketentraman dalam kehidupan, dan spiritual menjadi inti dari penyembuhan. Koping adaptif diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual agar pasien lebih adaptif dan mempunyai kualitas hidup yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spiritual well-being terhadap kualitas hidup pasien kemoterapi. Metode penelitian korelatif desain cross sectional, populasi pasien kemoterapi diRSUD Bangil Pasuruan dengan teknik consecutive sampling dengan responden sebesar 37 orang. Dari uji spearman rank didapatkan nilai p=0,001 (<0,05) dan nilai koefisien korelasi (r) 0,721 yang artinya terdapat hubungan kuat dan arah korelasinya positif artinya semakin tinggi spiritual well-being maka kualitas hidup pasien juga makin tinggi. Dari hasil uji spearman rank terebut maka hipotesis dari penelitian ini dapat diterima. Dari uji spearman rank disimpulkan, pengaruh spiritual well-being cukup signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien, setiap pasien kemoterapi sebagian besar pasrah akan kehendak Tuhan Y.M.E.. Dibuktikan dari penelitian yang dilakukan, spiritual well-being bernilai tinggi, sejalan dengan tingginya kualitas hidup pasien kemoterapi. Berdasarkan teori menunjukkan bahwa kualitas hidup dipengaruhi oleh informasi dan literatur kesehatan, dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar dan spiritual well-being hal tersebut mampu menimbulkan kebahagian berdampak pada tingginya kualitas hidup pasien. Jadi spiritual well-being memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kualitas hidup. | en_US |