Hubungan Persiapan Operasi (Pemberian Informed ) Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Dengan Tingkat Ansietas Pada Pasien Stemi – Nstemi di RSUD Bangil
Abstract
World Health Organization menetapkan penyakit jantung coroner seperti STEMI dan NSTEMI sebagai penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Tindakan reperfusi dengan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) merupakan tatalaksana pertama pada pasien STEMI-NSTEMI. Pengendalian penyakit jantung dengan diagnosa STEMI dan NSTEMI yang akan melakukan operasi PCI diperburuk dengan munculnya permasalahan psikologis ansietas. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua pasien penyakit jantung coroner dengan diagnosa STEMI dan NSTEMI yang sedang menjalani perawatan di RSUD Bangil dan sampel 40 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel independent yaitu persiapan operasi (Pemberian Informed Consent ) Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Sedangkan variabel dependent yaitu tingkat ansietas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada nilai Sig (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat hubungan persiapan operasi (Pemberian Informed Consent) Percutaneous Coronary Intervention dengan tingkat ansietas pada pasien stemi – nstemi di RSUD Bangil. Keputusan untuk intervensi PCI dibuat dengan menggunakan informed consent. Jika pasien setuju informed consent maka operasi akan dilanjutkan, jika menolak maka akan tidak dilakukan operasi. Simpulan dari penelitian ini adalah semakin baik persiapan operasi (pemberian informed consent) setuju dilakukan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) maka akan semakin ringan tingkat ansietasnya