dc.description.abstract | Waham merupakan keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Sedangkan skizofrenia sendiri adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan gannguan utama pada proses pikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek atau emosi, kemampuan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi, asosiasi terbagi-bagi sehinga timbul inkoherensi. Orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waaktu. Tujuan penulis melakukan studi kasus ini ialah untuk mengetahui hasil implementasi Terapi Orientasi Realita (TOR) pada pasien dengan gangguan proses pikir: waham. Metode yang digunakan ialah observasi, dan wawancara. Responden yang digunakan ada 2, meliputi responden ke-1 digunakan untuk kasus kelolaan utama dan responden ke-2 sebagai pembanding. Pemberian Terapi Orientasi Realita (TOR) dilaksanakan selama 4 hari pada pasien kelolaan utama. Hasil dari implemntasi Terapi Orientasi Realita (TOR) menunjukkan jika pasien mampu berbicara dalam konteks realita (realitas diri, realitas orang lain, waktu dan tempat). Maka disarankan untuk tenaga medis, khususnya perawat jiwa agar pemberian Terapi Orientasi Realita (TOR) dapat diterapkan secara maksimal di setiap ruangan. | en_US |