STUDI MANAJEMEN KONFLIK PADA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO
Abstract
Interaksi tinggi di dalam profesi perawat, sehingga menjadi peluang dalam munculnya konflik dalam sebuah pekerjaan. Perselisishan di internal dan eksternal sebab adanya perbedaan nilai, gagasan, atau perasaan di antara dua orang atau lebih merupakan suatu konflik yang tidak terlepas dari kehidupan perawat. Rawat inap merupakan suatu proses perawatan pasien yang di inapkan di rumah sakit sehingga membutuhkan kerjasama yang baik dari perawat, dokter, dan pasien. Tidak menutup kemungkinan konflik sering terjadi karena kurangnya kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen konflik dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian yaitu perawat pelaksana rawat inap di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto yaitu sebanyak 47 responden dengan teknik propotional random sampling. Data di kumpulkan berupa lembar kuosioner manajemen konflik berisi 20 butir soal yang mengandung 5 kriteria gaya manajemen konflik. Terdiri dari Intergrating, Compromising, Dominating, Obliging, Avoding. Hasil penelitian menggunakan analisa Univariat dengan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian hampir perawat pelaksana menerapkan Intergrating Style sebesar 27 responden (58%). Upaya untuk meningkatkan gaya manajemen tersebut yaitu dengan bersifat tebuka, mau bertukar informasi dengan pihak lain, dan menyatukan perbedaan untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Perbedaan gaya manajemen konflik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asumsi mengenai konflik, kecerdasan emosional, kepribadian individu, pola komunikasi dalam interaksi konflik dan ketrampilan komunikasi.