Kejadian Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Sumberpitu Kabupaten Pasuruan
Abstract
Lama pengobatan tuberkulosis menyebabkan banyak penderita yang mengalami drop out. Efek samping yang timbul akibat drop out berpotensi dapat menyebabkan bakteri resisten terhadap obat. Penderita tuberculosis yang mengalami drop out juga dapat menjadi sumber infeksi bagi individu lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian drop out pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Sumberpitu Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita tuberkulosis di Puskesmas Sumberpitu sebanyak 35 orang yang dipilih dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan kejadian drop out pengobatan tuberculosis sebanyak 7 orang (23,3%), sedangkan yang tidak mengalami drop out sebanyak 28 orang (76,7%). Kejadian drop out sebagian besar terjadi pada pasien berusia 46-65 tahun, jenis kelamin laki-laki, berpendidikan SD dan tidak pernah mendapatkan informasi. Dari segi faktor pekerjaan menunjukkan hasil yang bervariasi. Kejadian drop out terjadi pada responden yang bekerja sebagai petani, peternak, IRT, dan pada pasien yang tidak bekerja. Perlunya edukasi pada pasien mengenai pengobatan tuberkulosis seperti bahaya berhenti pengobatan, dan risiko yang harus dihadapi selama pengobatan sehingga penderita mau menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.