dc.description.abstract | Hemodialisis sebagai salah satu terapi untuk mempertahankan hidup pasien gagal ginjal memiliki efek samping berupa kejadian anemia atau penurunan kadar haemoglobin. Jenis penelitian kuantitatif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 98 responden terlibat dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan adalah data primer berupa lembar catatan observasi dan data sekunder berupa rekam medis pasien. Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan aplikasi SPSS 26 signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronis di RSUD Bangil hampir setengahnya telah melakukan hemodialisis selama 12-24 bulan, yaitu sejumlah 43 responden (43,9%) dan yang mengalami anemia adalah sejumlah 72 responden (73,5%). Hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan lama hemodialisis dengan kejadian anemia pada pasien gagal ginjal kronis di RSUD Bangil (p=0,000). Semakin lama pasien menjalani terapi hemodialisis maka semakin beresiko mengalami anemia. Petugas kesehatan dan keluarga pasien hendaknya memperhatikan kadar Hb pasien gagal ginjal kronis dan semaksimal mungkin dapat melakukan pencegahan melalui makanan bergizi seperti daging, sayur, buah, serta konsumsi suplemen zat besi. | en_US |