HUBUNGAN LAMA HEMODIALISA DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSU ANWAR MEDIKA SIDOARJO
Date
2023-10-03Author
Maulidya, Yunita Rosa
Windartik, Emyk
Pratiwi, Rizky Meuthia
Metadata
Show full item recordAbstract
Gagal ginjal kronis (GGK) kini menjadi masalah besar di seluruh dunia, terkhususnya di Indonesia. Pasien GGK mengalami kerusakan ginjal dan fungsinya digantikan alat melalui proses hemodialisa. Pasien yang menjalani hemodialisa sering mengalami efek samping yang menciptakan stres fisik setelah hemodialisa seperti keringat dingin, kelelahan, mual, muntah dan sakit kepala akibat penurunan tekanan darah karena hemodialisa. Hal ini menyebabkan Pasien GGK sering mengalami gangguan status nutrisi. Hal ini di tunjukan dengan prevalensi dengan gangguan status nutrisi pada pasien hemodialisa adalah 18-75%. Gejala gangguan status nutrisi diperkirakan muncul pada 50-70 persen pasien GGK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama hemodialisa dengan status nutrisi pada pasien hemodialisa di RSU Anwar Medika Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan desain yang digunakan adalah studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa di RSU Anwar Medika Sidoarjo sebanyak 150 orang. Pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling dan ditemukan hasil sebanyak 46 responden. Berdasarkan hasil uji spearman rho antara lama hemodialisa dengan status nutrisi saling behubungan dengan di tunjukan nilai p value (0,000) < α (0,05), dengan tingkat keeratan hubungan moderat yang ditunjukan oleh nilai correlation coefficient sebesar 0,498 dengan kearah negatif yang berarti semakin lama hemodialisa maka semakin rendah status nutrisi pada pasien. Semakin lama pasien menjalani hemodialisa maka asupan makanan pada pasien akan semakin rendah dikarenakan penurunan nafsu makan, sehingga dapat mempengaruhi status nutrisi pasien. Jika status nutrisi pasien semakin berkurang akan menyebabkan penurunan berat badan.