dc.description.abstract | Permasalahan yang sering dijumpai pada seseorang stroke diantaranya kelemahan tangan dan kaki yang membuat seseorang kesulitan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, ke kamar mandi, berjalan dan menyiapkan makanan. Sehingga menyebabkan tingkat ketergantungan akan semakin meningkat. Semakin tinggi tingkat ketergantungan akan menurunkan kualitas hidup(quality of life)pasien stroke. Untuk meningkatkan kemandirian pasien CVA dalam melakukan perawatan diri dibutuhkan adanya motivasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dengan tingkat kemandirian dalam perawatan diri pada pasien CVA di RSUD RA Basoeni Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien CVA yang menjalani rawat jalan di RSUD RA Basoeni Mojokerto dengan jumlah sampel 46 pasien CVA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner/angket dengan skala likert untuk pengukuran tingkat motivasi dan indeks barthel untuk pengukuran tingkat kemandirian. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis SPSS menggunakan Uji Korelasi Spearman Rho. Hasil analisis uji statistik menggunakan spearman rho didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan motivasi dengan tingkat kemandirian dalam perawatan diri pada pasien CVA. Nilai koefisien korelasi 0,673 menandakan tingkat korelasi tinggi. Diharapkan untuk pelayanan keperawatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara meningkatkan motivasi kepada klien yang mengalami stroke untuk meningkatkan kemandirian khususnya dalam perawatan diri. | en_US |