dc.description.abstract | Resusitasi Jantung paru (RJP) merupakan metode pemulihan fungsi sistem pernapasan dan peredaran darah pada pasien yang mengalami henti napas atau henti jantung mendadak. Keterampilan RJP dapat diajarkan kepada siapapun, yaitu masyarakat awam karena insiden henti jantung dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi penanganan resusitasi jantung paru terhadap tingkat pengetahuan siswa-siswi SMAN 2 Kota Mojokerto. Desain penelitian mengunakan eksperimen tipe pre-experimental dan menggunakan pendekatan one-group design pre-test-post-test. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan purposive sampling dengan total 27 responden siswa-siswi SMAN 2 Kota Mojokerto. Instrumen penelitian ini kuesioner pengetahuan RJP dan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan RJP sebelum diberikan edukasi adalah pengetahuan kurang sebanyak 23 responden (85,2%), sebagian besar pengetahuan RJP sesudah diberikan edukasi adalah pengetahuan baik sebanyak 22 responden (81,5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan edukasi RJP pada siswa-siswi PMR SMAN 2 Kota Mojokerto (p-value = 0,000 ; a<0,05). Edukasi tentang resusitasi jantung paru sangat diperlukan khususnya masyarakat awam, karena henti jantung juga dapat terjadi di luar rumah sakit, sehingga klien tersebut dapat tertolong. | en_US |