HUBUNGAN BODY SHAMING DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA DI SMP NEGERI 2 TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO
Date
2023-08-28Author
Deltasari, Erlita
Zainuri, Imam
Dwi Ningsih, Arum
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan fisik pada remaja dapat menjadi suatu permasalahan tersendiri, sehingga tidak sedikit remaja merasa malu dan tidak puas dengan bentuk tubuhnya. Tekanan sosial khususnya dari teman sebaya mengenai bentuk tubuh ideal, serta perkembangan otak yang belum matang membuat remaja cenderung impulsive sehingga mendorong untuk melakukan body shaming. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan body shaming dengan citra tubuh pada remaja . Desain penelitian ini dalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Trowulan Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 190 siswa. Sampling menggunakan convenience sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 48 siswa. Instrument penelitian ini adalah body shaming scale dan Multidimensions Body Self Relations Questionnaire (MBSRQ). Analisa data menggunakan uji Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengalami body shaming tingkat sedang, yaitu 40 orang (80%), dan hampir seluruh responden mempunyai citra tubuh sedang, yaitu 41 orang (82%). Hasil uji Gamma dapat dikatakan bahwa pvalue=0,016 dengan koefisien korelasi sebesar 0,757 dengan arah hubungan negatif, sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan antara body shaming dengan citra tubuh dimana semakin tinggi body shaming diikuti semakin buruknya citra tubuh remaja di SMP Negeri 2 Trowulan Kabupaten Mojokerto. Remaja yang mengalami body shaming tingkat tinggi cenderung memiliki citra tubuh buruk, karena mereka banyak mendapatkan kritikan terhadap penampilannya seperti gendut, jelek, gaya tidak menarik, sehingga membuat remaja menjadi tidak menyukai dirinya sendiri karena tidak dapat memenuhi standar ideal di mata masyarakat terutama pada teman sebayanya.