Perbedaan Nyeri Post Sectio Caesarea Dengan Metode Pembiusan ERACS Dan Konvensional
Date
2023-09-22Author
Karyawanto, Nanang
Yuniarti, Enny Virda
Merbawani, Raras
Metadata
Show full item recordAbstract
ERACS (Enhanced Recovery After Caesarean Surgery) merupakan salah satu tehnik pembiusan cepat pemulihan terbaru yang dikembangkan pada serangkaian tindakan sebelum, selama, dan setelah operasi section caesarea. ERACS telah terbukti dapat mengurangi morbiditas post sectio caesarea dibanding dengan metode pembiusan konvensional sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nyeri post sectio caesarea dengan metode pembiusan ERACS dan konvensional. Metode penelitian merupakan kuantitatif dengan desain penelitian analisis komparatif. Populasi yang digunakan yakni seluruh pasien post section caesarea sejumlah 83 orang. Penelitian ini menggunakan tehnik non-probability sampling yaitu consecutive sampling dengan sampel 40 ibu post sectio caesarea ERACS dan 40 ibu post sectio caesarea konvensional. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi nyeri Numeric Rating Scale. Analisis data didapatkan tingkat nyeri post sectio caesarea dengan pembiusan ERACS mengalami nyeri ringan sebanyak 21 orang (52.5%) dan tingkat nyeri sedang sebanyak 19 orang (47.5%). Sedangkan tingkat nyeri post sectio caesarea dengan konvensional mengalami nyeri ringan sebanyak 10 orang (25%), nyeri sedang 27 orang (62.5%) dan nyeri berat sebanyak 3 orang (7.5%). Hasil uji mann-whitney didapatkan p-value 0.006 atau p<0.05 yang berarti ada perbedaan nyeri post sectio caesarea dengan metode pembiusan ERACS dan Konvensional. Penggunaan pembiusan ERACS dengan analgesia multimodal spinal anestesi dapat mengurangi nyeri, sehingga meningkatkan kenyamanan pasien setelah operasi. Berbeda dengan konvensional yang hanya menggunakan anestesi lokal yang memblokade saraf sensorik akan menyebabnya nyeri muncul setelah durasi obat berakhir.