Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Open Reduction Internal Fixatie (ORIF) Fraktur Ekstremitas Dengan Nyeri Akut Melalui Penerapan Relaksasi Nafas Dalam di RS Kamar Medika Kota Mojokerto
Abstract
Fraktur berpotensi mengancam integritas seseorang, sehingga akan
mengalami gangguan fisiologis dan psikologis yang dapat menimbulkan respon
berupa nyeri. ORIF dilakukan untuk menyambung kembali tulang yang patah.
Tujuan asuhan keperawatan ini adalah mampu menerapkan asuhan keperawatan
nyeri akut pada pasien post fraktur ekstremitas ORIF di RS Kamar Medika Kota
Mojokerto. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan partisipan sebanyak
3 pasien. Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari. Hasil asesmen data dasar
asuhan keperawatan didapatkan data subyektif klien mengatakan nyeri dan data
obyektif menunjukkan kedua klien mengalami nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera fisik. Rencana asuhan sesuai dengan apa yang diimplementasikan dalam
asuhan keperawatan ini. Intervensi yang diberikan mengakibatkan klien 1 setelah
dilakukan intervensi selama 3x 24 jam masalah nyeri akut teratasi sebagian, karena
sampai 3 hari klien masih mengeluh nyeri, namun nadi, tekanan darah dan
pernafasan sudah kembali normal, hanya postur tubuh yang masih terjaga. Klien 2
mengalami perubahan yang lebih baik dibandingkan dengan klien 1 karena setelah
3 hari intervensi, klien 3 mengatakan nyeri tidak dirasakan sehingga masalah
teratasi, didukung dengan hasil pengkajian nyeri dimana batas karakteristik nyeri
seperti nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan sudah kembali normal, postur
tubuh tidak terjaga, tidak meringis. Tidak ada perbedaan hasil evaluasi ketiga klien,
relaksasi nafas dalam dapat menurunkan nyeri post ORIF. Relaksasi nafas dalam
mampu menurunkan nyeri melalui stimulasi saraf parasimpatis sehingga terjadi
vasodilatasi dan stimulasi hormone endorphin dan enkefalin yang memberikan efek
rileks dan nyaman sehingga menghambat nosiseptor nyeri.