dc.description.abstract | Asuhan yang diberikan kepada Ny “I” merupakan asuhan Continuity Of
Care (COC) yaitu pendampingan secara berkesinambungan atau terus-menerus atau
berkelanjutan dalam pengkajiannya dengan penerapan manajemen kebidanan
SOAP dan dipadukan dengan pelayanan kebidanan komplementer
Penulis melakukan pendampingan pada Ny.I usia 35 tahun dan asuhan kebidanan
yang diberikan dimulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB
sebanyak 11 kali kunjungan yang terdiri dari 2 kali kunjungan kehamilan, 1 kali
kunjungan persalinan, 4 kali kunjungan nifas, 3 kali kunjungan bayi baru lahir,
dan 1 kali kunjungan KB.
Dari kunjungan kehamilan fisiologis pada Ny “I” dilakukan 2 kali dengan
masalah tanda tidak pasti persalinan (his palsu) pada ibu hamil TM3. Pada
pendampingan persalinan dilakukan secara normal spontan belakang kepala di
Puskesmas Majaran, dalam pantauan partograf Ny “I” belum melewati garis
waspada. Dengan menggunakan pengawasan partograf, pasien mendapatkan
asuhan persalinan yang aman dan tepat waktu. Pada Kunjungan masa nifas
dilakukan sebanyak 4 kali pada Ny. “I” di dapatkan keluhan pada kunjungan
pertama yaitu pusing dan lemas. Pada kunjungan ke 2 dengan keluhan nyeri saat
BAK, pada kunjugan ke 3 dengan keluhan payudaranya terasa nyeri, dan pada
kunjungan ke 4 tidak ada keluhan. Masa nifas Ny “I” berjalan normal dan keluhan
yang dialaminya dalam batas normal. Pada kunjungan neonatus dilakukan
sebanyak 3 kali, selama kunjungan tidak terdapat keluhan sehingga didapatkan
hasil keadaan normal dan sesuai dengan teori. Dan pada Kunjungan KB, sedari awal
ibu sudah memutuskan untuk memakai metode MAL dan pil KB Progestin.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan secara (continuity of care)
pada Ny.”I” dari masa kehamilan sampai KB dengan dengan penerapan
manajemen kebidanan SOAP dan dipadukan dengan pelayanan kebidanan
komplementer, diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
Continuity of care selanjutnya selalu mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standart pelayanan
kebidanan. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pada kasus Ny. I
didapatkan hasil fisiologis dan tidak ada kesenjangan sesuai antara teori dengan
praktik dilapangan. | en_US |