dc.description.abstract | Seorang lansia dengan seiring bertambahnya usia akan mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun secara psikologis pada dirinya. Salah satu permasalahan perubahan psikologis yang terjadi pada seorang lanjut usia adalah lansia merasa kesepian dikarenakan ditinggal pasangannya meninggal. Kesepian yang terjadi pada seorang lansia dapat memperburuk gangguan psikologis pada dirinya, salah satu contoh gangguan psikologis yaitu dengan terjadinya depresi. Tujuan penelitian menganalisis hubungan tingkat kesepian dengan tingkat depresi pada lansia yang yang ditinggal pasangan meninggal di Desa Tambakrejo Ngoro Mojokerto. Desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 50 lansia yang diambil secara purposive sampling. Instrumen dalam bentuk kuesioner The UCLA Loneliness Scale dan Geriatric Depression Scale (GDS). Analisis data Spearman’s Rho. Hasil penelitian hampir seluruhnya lansia yang mengalami tingkat kesepian ringan memiliki depresi ringan. Terbukti dengan hasil analisis uji Spearman’s Rho pada nilai tingkat ketarafan p-value < 0,05 didapatkan nilai 0,001, artinya sesuai dengan pengambilan keputusan bahwa ada hubungan tingkat kesepian dengan tingkat depresi pada lansia ditinggal pasangan di Desa Tambakrejo Ngoro Mojokerto secara signifikan. Hubungan kesepian berkaitan dengan depresi pada lansia ditinggal pasangan meninggal, karena semakin tinggi kesepian maka semakin tinggi juga depresi yang akan terjadi. Pentingnya lansia tetap melakukan kegiatan disekitarnya untuk menganstisipasi agar kesepian tidak semakin tinggi dan mencegah terjadinya depresi. | en_US |