Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 48-60 Bulan Di TK Putra Harapan
Abstract
Gizi yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, termasuk melambatnya pertumbuhan dan perkembangan, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kemungkinan tertular penyakit menular. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 48-60 bulan. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif untuk menemukan jawaban atas hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 48-60 bulan. Populasi dalam studi ini adalah anak usia 48-60 bulan dari kelompok A dan B di TK Putra Harapan pada bulan Agustus sebanyak 32 responden. Sampel penelitian ini yaitu seluruh anak usia 48-60 bulan dari kelompok A dan B di TK Putra Harapan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik sampling penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability Sampling dengan pendekatan Sampling Purposive. Dalam penelitian ini, menggunakan 2 instrumen yaitu status gizi (timbangan, Z-Score (tabel status gizi BB/U/), KK untuk melihat tanggal lahir responden), perkembangan (lembar observasi KPSP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling banyak memiliki status gizi dengan berat badan normal sebanyak 22 responden (68,8%) mengalami perkembangan yang sesuai sebanyak 30 responden (93,8%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 48-60 bulan sesuai hasil statistika uji Spearman’s Rho dengan nilai p-value 0,031 < ɑ 0,05. Dengan nilai koefisien korelasi -0.383 dengan arah hubungan yang negatif artinya kekuatan hubungan korelasi antara Status Gizi dengan Perkembangan yaitu hubungan yang rendah. Semakin banyak anak yang memiliki status gizi baik maka perkembangannya sesuai, begitu juga sebaliknya jika banyak anak yang memiliki status gizi kurang maka perkembangannya meragukan.