dc.description.abstract | Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang menyebabkan kematian jaringan otak (infark serebral) terjadi ketika pembuluh darah menuju otak tersumbat, menyempit, atau pecah. Ini menyebabkan sejemlah reaksi biokimia yang merusak atau membunuh sel – sel saraf otak. Metode yang digunakan pada studi kasus ini peneliti menggunkan metode kuantitatif dengan pendekatan quasi-eksperimen. Populasinya yaitu seluruh kader posyandu lansia di desa kedungrejo dengan total 31 orang kader dengan menggunakan sampling jenuh atau seluruh kader posyandu lansia di desa Kedungrejo dibuat sampel dan membuat kuesioner yang akan dibagikan kepada kader posyandu lansia di desa Kedungrejo. Rata – rata tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi deteksi dini stroke (FAST) adalah sebesar (54,8%) dan rata – rata sesudah diberikan edukasi deteksi dini stroke (FAST) dengan metode audiovisual pengetahuan kader posyandu lansia meningkat dengan prosentase (74,2%).Berdasarkan hasil penelitian nilai (p-value = 0,001 <0,05) yang artinya ada pengaruh edukasi deteksi dini stroke (FAST) Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian madia audiovisual dalam pemberian edukasi deteksi dini stroke (FAST) berpengaruh merubah pengetahuan kader posyandu lansia di desa Kedungrejo yang berguna untuk mengendalikan faktor risiko dan mendeteksi dini stroke pre rumah sakit serta untuk pencegahan kematian ataupun kecacatan akibat lamanya penanganan stroke pre rumah sakit. | en_US |