HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS
Date
2024-09-09Author
Ramadina, Rizma Dwi;
Wahyuni, Lutfi;
So'emah, Eka Nur;
Metadata
Show full item recordAbstract
Penderita tuberkulosis seringkali berjuang tidak hanya dengan beban
penyakit fisik, namun juga tantangan psikologis yang signifikan terutama depresi
yang mempengaruhi kualitas hidup mereka secara mendalam. Tujuan penelitian ini
untuk membuktikan hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pada penderita
tuberkulosis di UPTD Puskesmas Sooko. Desain penelitian yang digunakan adalah
analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 33
responden yang di ambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang
digunakan adalah World Health Organization on Quality of Life (WHOQOL-
BREF) dan Depression Anxiety Stress Scales (DASS-21). Hasil yang didapatkan
sebagian besar responden yang memiliki tingkat depresi normal sebanyak 23
responden (69,7%) dan kualitas hidup baik sebanyak 31 responden (93,9%).
Analisa data yang digunakan adalah spearman rho yang di dapatkan nilai signifikasi
sebesar ρ-value = 0,004 < α 0,05 dengan nilai correlation coefficient sebesar r =
0,486 maka dapat disimpulkan ada hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup
dengan tingkat hubungan keeratan yang sedang dengan arah hubungan positif yang
artinya semakin berat tingkat depresi maka semakin buruk kualitas hidup pada
penderita tuberkulosis. Hal ini disebabkan dari efek samping, lamanya pengobatan
yang konsisten dan tidak boleh putus serta interaksi sosial yang harus dikurangi
untuk mencegah penyebaran penyakit dapat memberikan tekanan dalam pikiran dan
perasaan penderita tuberkulosis yang memicu terjadinya depresi. Hal tersebut
mempengaruhi kesehatan fisik, psikologis dan hubungan sosial pada penderita
tuberkulosis sehingga menyebabkan kualitas hidup memburuk.