dc.description.abstract | Pruritus yang terjadi pada malam hari (pruritus nokturna), Kondisi ini sering kali mengganggu kualitas tidur, menyebabkan gangguan tidur yang meliputi kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun di tengah malam, dan tidur yang tidak nyenyak. Tujuan peneliti untuk membuktikan Hubungan intensitas Pruritus Nokturna dengan Sleep Quality pada santriwati penderita Scabies dipondok pesantren annuqayah Kec. Guluk-Guluk Kab. Sumenep. Penelitian dengan desain analitik korelasional menggunakan pendekatan cross sectional didapatkan sampel berjumlah sebanyak 300 responden terlibat dalam penelitian yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PSQI dan Lembar VAS untuk mengukur Sleep Quality dan mengukur Intensitas pruritus Nokturna. Hasil hasil uji Statistik Spearmen’rho didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai a= <0,05 atau (0,000 < 0,05) Tingkat nilai koefisien korelasi sebesar 0,942 yang menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan nilai yang positif dan memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara intensitas nokturna dengan sleep quality pada penderita scabies. Pentingnya informasi melakukan pengobatan yang benar dan tepat juga akan mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk intensitas pruritus nokturna dikemudian hari. | en_US |