MANAJEMEN TATA LAKSANA KOMPLIKASI INTRADIALISIS DI RSUD BANGIL PASURUAN
Abstract
Dalam menangani kasus komplikasi intradialisis, perawat di rumah sakit tentunya harus memperhatikan manajemen penatalaksaan hemodialisis yang ada di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen tata laksana komplikasi intradialisis di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Desain penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sejumlah 35 orang pasien yang mengalami komplikasi intradialisis dijadikan sebagai sampel. Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian komplikasi intradialisis yang terjadi di RSUD Bangil berupa nyeri kepala (22,9%), mual muntah (20,0%), hypervolemia (11,4%), hipotensi (11,4%), kram otot (11,4%), dan nyeri dada (11,4%), demam dan menggigil (8,6%), serta sindrom disequilibrum (2,9%). Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal kronis yang mengalami komplikasi intradialisis telah ditangani sesuai dengan SPO yang berlaku di RSUD Bangil Pasuruan, yaitu sebanyak 19 orang (54,3%), sedangkan penanganan komplikasi intradialisis pada 16 orang lainnya (45,7%) tidak dilakukan dengan SPO. Perlu adanya SPO yang disusun dan dikembangkan oleh RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan agar seluruh kasus komplikasi intradialisis dapat ditangani sesuai dengan manajemen tata laksana yang baik dan prosedural.