PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK HANDGRIP TERHADAP NILAI MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS ARAFAH ANWAR MEDIKA SUKODONO
Date
2024-09-05Author
Sundaryati, Wiwin
Merbawani, Raras
So’emah, Eka Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Hipertensi sering diberi gelar The Sillent Killer karena penyakit ini merupakan pembunuh tersembunyi, dimana orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya sehingga diperlukan penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya melalui latihan isometrik handgrip. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan isometrik handgrip terhadap MAP pada pasien hipertensi. Desain penelitian menggunakan quasy experimental dengan pendekatan one group pretest-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di RS Arafah Anwar Medika Sukodono pada bulan Agustus 2024 sebanyak 33 orang. Teknik sampling penelitian ini adalah consecutive sampling. Besar sampel yang memenuhi kriteria penelitian adalah 30 orang yang Instrumen penelitian menggunakan SOP latihan isometrik handgrip, tensimeter, dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai MAP pada pasien hipertensi sebelum latihan isometrik handgrip sebagian besar termasuk dalam hipertensi derajat I yaitu 18 orang (60%), dan milai MAP sesudah latihan isometrik handgrip sebagian besar termasuk prehipertensi yaitu 18 orang (60%), sehingga ada pengaruh latihan isometrik handgrip terhadap perubahan nilai MAP pada pasien hipertensi di RS Arafah Anwar Medika Sukodono dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon yang menunjukkan pvalue=0,000. Latihan kombinasi gerakan kelompok otot dengan latihan pernafasan terkontrol dapat merangsang aktivasi sistem saraf otonom parasimpatis nuclei rafe yang terletak di separuh bagian bawah pons dan di medula. Aktivasi sistem saraf parasimpatis akan menghambat stimulasi sistem saraf simpatis. Terhambatnya sistem saraf simpatis akan menyebabkan penurunan curah jantung dan penurunan tahanan perifer sehingga terjadi vasodilatasi. Gabungan vasodilatasi dan penurunan curah jantung akan menyebabkan terjadinya penurunan nilai MAP.