HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI (SELF DISCLOSURE) DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI DEPAN KELAS PADA SISWA SMAN 1 GEDEG
Date
2024-08-29Author
Vikartini, Machicha
Akbar, Amar
Kusumaningrum, Umi Azizah
Metadata
Show full item recordAbstract
Rasa percaya diri sangat penting bagi siswa sekolah menengah atas agar mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka. Salah satu penyebab adalah rendahnya kepercayaan diri adalah keterbukaan diri tentang perasaan dan pikiran pada orang lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan keterbukaan diri (self disclosure) siswa dengan kepercayaan diri dalam menggungkapkan pendapat di depan kelas. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Gedeg sebanyak 1.225 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik dengan sampling berupa Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner keterbukaan diri (Nurul, 2017) dan kuisioner kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat (Nurul, 2017). Hasil penelitian ditemukan (1) secara umum keterbukaan diri (self disclosure) siswa berada pada kategori sedang, (2) secara umum kepercayan diri dalam menge ukakan pendapat pada siswa berada pada kategori sedang, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara keterbukaan diri (self disclousure) dengan kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat pada siswa dengan rxy = 0,812 dan taraf signifikansi <0,000 (<α = 0,05) p = value adalah <0,000 (<α = 0,05), dengan nilai koefesien korelasi sebesar 0,812 dengan arah hubungan positif sehingga, H1 diterima yang artinya ada hubungan keterbukaan diri (self disclosure) dengan kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat di depan kelas pada siswa SMAN 1 Gedeg, dimana semakin tinggi keterbukaan diri (self disclosure) maka semakin tinggi pula kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat yang dimilikinya. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi siswa, tentang pentingnya meningkatkan keterbukaan diri (self disclosure) agar kepercayaan diri siswa dalam mengemukakan pendapat di depan kelas semakin meningkat. Selain itu guru BK dapat memberikan pelayanan konseling berdasarkan temuan penelitian ini.