ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PUSKESMAS SUMBERPITU KABUPATEN PASURUAN
Abstract
Tuberkulosis paru, juga dikenal sebagai TB paru, adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB paru dapat menular melalui percakapan, bersin, batuk, atau secara tidak langsung dengan melepaskan percikan dahak ke udara, yang mengandung sekitar 3.000 bakteri. Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien dengan TB Paru yaitu terjadinya defisit nutrisi, hal ini karena selera makan menurun menyebabkan penurunan berat badan pada pasien TB paru..Penderita tuberkulosis yang mengalami defisit nutrisi yang buruk dapat mengalami kegagalan penyembuhan dan bahkan peningkatan angka kematian dibandingkan dengan pasien tuberkulosis dengan status gizi yang normal. Menejemen nutrisi adalah salah satu Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah terjadinya defisit nutrisi dengan cara yaitu mengidentifikasi status nutrisi, mengidentifikasi alergi makanan, mengidentifikasi makanan yang disukai, memonitor asupan makanan, memonitor berat badan, menganjurkan pasien, membersih mulut sebelum makan, menganjurkan pasien untuk makan makanan selagi hangat, menganjurkan pasien untuk makan dengan tinggi kalori dan tinggi protein (telur,ikan,sayur dan buah), melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk program diet. Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada kedua pasien setelah 3 hari menunjukkan adanya kenaikan berat badan dan IMT pada pasien, mual berkurang, mukosa lembab, bisis usuang meningkat. Penderita tuberkulosis paru mengalami defisit nutrisi, yang disebabkan oleh hipermetabolisme, peningkatan aktivitas bernafas, infeksi, dan inflamasi. Akibatnya, katabolisme meningkat, yang menyebabkan penurunan berat badan 10% di bawah rentang ideal dan penurunan kadar albumin serum pada tubuh.