HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA
Date
2024-08-15Author
Fatimah, Nur Aini
Lestari, Indah
Lukita D, Catur Prasastia
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di
Indonesia. Perasaan negatif seperti merasa tidak berharga, sedih, kehilangan minat
dalam aktivitas yang biasa mereka nikmati atau putus asa dan ketakutan akan
kematian akan menyebabkan rendahnya harga diri penderita kanker serviks.
Dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan harga diri pasien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga
dengan harga diri pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RSPAL dr.
Ramelan Surabaya. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien kanker
serviks yang menjalani kemoterapi di RSPAL dr. Ramelan Surabaya pada bulan
Juli 2024 sebanyak 28 orang. Teknik sampling menggunakan consecutive
sampling hingga didapatkan 25 pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi.
Instrument yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan Rosenberg
Self Esteem Scale. Analisa data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian
menunjukkan dukungan keluarga pada pasien kanker serviks yang menjalani
kemoterapi sebagian besar tinggi yaitu 13 orang (52%), hampir setengah
responden mempunyai harga diri sedang yaitu 12 orang (48%). Hasil analisa
menunjukkan pvalue=0,000 dengan koefisien korelasi sebesar 0,897 sehingga H1
diterima, artinya terdapat hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan
harga diri pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RSPAL dr.
Ramelan Surabaya. Dukungan keluarga yang tinggi membuat responden merasa
masih disayangi oleh keluarga meskipun dengan kondisi sakit parah, hal ini dapat
menyeimbangkan kondisi psikologis pasien antara perasaan positif dan perasaan
negatif dalam dirinya.