dc.description.abstract | Kejadian henti jantung yang tidak mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tepat menyebabkan korban tidak dapat diselamatkan. Henti jantung (cardiact arrest) dapat ditolong tetapi masyarakat awam tidak mengetahui apa yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada kejadian tersebut akan berakibat buruk apabila korban tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat pada fase gawat darurat (golden period). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi resusitasi jantung paru dengan model SELAMAT pada pasien henti jantung terhadap tingkat pengetahuan pemuda karang taruna Desa Puloniti Bangsal. Desain Penelitian ini menggunakan korelasi analitik melalui pendekatan crossectional dengan jenis penelitian pre-eksperimental, dengan one-group pre-post test design. Sampel penelitian ini berjumlah 31 responden yang dipilih menggunakan total sampling. Hasil penelitian diperoleh sebelum dilakukan intervensi hampir seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan kurang (83.9%) dan setelah diberikan intervensi hampir seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan baik (87.1%). Hasil uji wilcoxon signed-rank test diperoleh nilai p-value 0,000 ,α=<0,05 artinya ada pengaruh edukasi resusitasi jantung paru dengan model SELAMAT pada pasien henti jantung terhadap tingkat pengetahuan pemuda karang taruna Desa Puloniti Bangsal. Pemberian bantuan hidup dasar pada kondisi henti jantung sangat diperlukan karena dapat menolong hidup seseorang. Pemberian bantuan hidup dasar pada korban adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru karena dapat meningkatkan peluang bertahan hidup sebanyak 2-3 kali lipat sebelum 10 menit. Pentingnya pengetahuan yang baik tentang bantuan hidup dasar melalui tindakan resusitasi jantung paru sangat diperlukan oleh masyarakat karena memiliki peran utama yang berada didekat korban. | en_US |