dc.description.abstract | Rumah sakit membutuhkan model praktik keperawatan
profesional (MPKP). Jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
memadai, tanggung jawab besar ini dapat menyebabkan kritik masyarakat
terhadap kinerja perawat oleh pasien, keluarga mereka, dan profesional lainnya.
Supervisi oleh atasan merupakan usaha yang penting dilakukan untuk
memaksimalkan pelaksaan MPKP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara supervisi dengan penerapan model praktik keperawatan
professional (MPKP) di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSPAL. Dr.
Ramelan, Surabaya. Metode:Desain penelitian ini cross-sectional dan dikaji
secara analitik. Populasi pada penelitian ini adalah 193 perawat yang berdinas di
ruang inap penyakit dalam. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah 66
perawat diambil dengan metode proportional random sampling. Variabel pada
penelitian ini adalah supervisi dan penerapan MPKP. Data diambil dengan
menggunakan kuesioner The Manchester Clinical Supervision Scale (MCSS) dan
Lembar Observasi untuk menilai pelaksaan MPKP. Kuesioner MCSS bertujuan
untuk mengetahui persepsi perawat pelaksana dalam pelaksaan supervisi yang
telah dilakukan. Analisis:Setelah terkumpul dan dilakukan pengolahan data
dilanjutkan dengan uji uji statistik Spearman’s Rho Test dengan bantuan SPSS
versi 17.0. Hasil:Hasil penelitian menunjukkan p (0,000) < (0,05), sehingga H0
ditolak artinya terdapat hubungan antara supervisi dengan pelaksanaan MPKP.
Dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,887, yang artinya terdapat
hubungan yang kuat. Diskusi : Penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi
memiliki peran penting dalam meningkatkan penerapan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP) yang telah dimodifikasi menjadi tim-primer
(modular). Supervisi dapat membantu meningkatkan kinerja dan kualitas asuhan
keperawatan dengan memastikan bahwa model praktik yang digunakan efektif
dan sesuai dengan standar keperawatan | en_US |