dc.description.abstract | Dyspnea merupakan keadaan yang menggambarkan sensasi sesak napas,
yang ditandai dengan terhambatnya aliran udara, atau sulit bernapas dan sesak
dada yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung atau pernafasan Dampak
dyspnea terlihat pada berbagai aspek kehidupan pasien sehari-hari, mungkin tidak
ada yang lebih signifikan dibandingkan dalam konteks aktivitas fisik penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penerapan posisi semi fowler 45° terhadap
Dyspnea pasien TB Paru. Desain penelitian yang digunakan one group prepost
test design Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Pasien TB di Ruang Isolasi
Jayanegara RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto sebanyak 27
orang sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden tehnik Purposive
Sampling Keputusan uji statistik dengan membandingkan nilai ρ (ρ-value) dengan
nilai α (0,05), Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dyspnea sebelum intervensi
seluruhnya responden adalah dyspnea dengan napas tidak normal sebanyak 20
orang (100%). Dyspnea setelah intervensi sebagian besar setelah dilakukan
intervernsi berupa posisi semi fowler 45° responden adalah napas normal
sebanyak 17 orang (85%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan nilai Pvalue
0,000 < α 0,05 artinya Terdapat pengaruh Penerapan Posisi Semi Fowler 45°
terhadap dyspnea pasien TB Paru di Ruang Isolasi Jayanegara RSUD Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto, penerapan posisi semi fowler sangat efektif
untuk pasien TB, karena dapat menurunkan tingkat dyspneu dalam waktu yang
cukup singkat, hal ini dapat membuat pasien lebih nyaman. | en_US |