dc.description.abstract | Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, terkait dengan jaringan potensial. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Perbandingan Nyeri Antara Behavioral Pain Scale dengan Critical-Care Pain Observational Tool pada pasien pasca bedah. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 yang terdiri dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi, untuk teknik sampelnya menggunakan non-probability sampling yaitu consecutive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi terdiri atas item-item pernyataan dari BPS dan CPOT yang bersifat terbuka. Analisis datanya menggunakan univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dan Analisis wilcoxon untuk mengukur perbedaan 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat nyeri sedang pada pengukuran BPS sebanyak 32 orang (64%), dan sebagian besar responden memiliki tingkat nyeri sedang pada pengukuran CPOT. Analisis lebih lanjut menunjukkan tidak ada perbedaan nyeri. Nyeri antara Behavioral Pain Scale (BPS) dengan Critical-Care Pain Observational Tool (CPOT) pada pasien pasca bedah di ruangan ICU memperoleh hasil dari nilai signifikansi p value (Sig. 2 tailed) = 0,000 yang artinya menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari yang ditetapkan yaitu 0,05 (p ≤ 0,05). Dari hasil diskusinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan skala BPS dengan CPOT | en_US |