Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerimaan Diri pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisa RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
Date
2024-09-09Author
AMALIYA, ERISE FATWA
AZIZAH, LILIK MA'RIFATUL
ZAINURI, IMAM
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit GGK adalah terjadinya penurunan fungsi ginjal dalam mempertahankan keseimbangan metabolisme, cairan dan elektrolit sehingga membutuhkan terapi hemodialisa sebagai pengganti fungsi ginjal tersebut. Penerimaan diri pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa tidak terlepas dari dukungan sosial dari keluarga. Desain penelitian kuantitatif berjenis analitik observasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian seluruh pasien GGK di unit Hemodialisa RSUD Syamrabu Bangkalan sebanyak 84 pasien dengan Concecutive Sampling dan sampel sebanyak 70 pasien. Variabel independent dan dependent yaitu dukungan keluarga dan penerimaan diri. Instrumen menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner tingkat penerimaan diri. Analisis data menggunakan Uji Statistik Spearman Rho. Hasil penelitian hampir setengah responden mendapatkan dukungan keluarga kurang yaitu 28 responden (40%), hampir setengah responden memiliki penerimaan diri rendah yaitu 28 responden (40%). Hasil uji statistik Spearman’s Rho didapatkan nilai koefisien korelasi 0,793 bernilai positif sehingga semakin baik dukungan keluarga maka semakin tinggi penerimaan diri responden dan menunjukkan hubungan yang sangat kuat, dengan nilai ρ = 0,000 < α = 0,01, disimpulkan bahwa Ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerimaan Diri pada Pasien GGK di Unit Hemodialisa RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang sakit GGK, dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien, pasien tidak mudah putus asa dan selalu bersemangat untuk tetap menjalani terapi pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.