HUBUNGAN FREKUENSI KEMOTERAPI DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN CA MAMMAE DI RUANG KEMOTERAPI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO
Date
2024-09-17Author
Wilujeng, Sri Rahayu
Wahyuningsih, Binarti Dwi
Windartik, Emyk
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang didapatkan oleh pasien
ca mammae. Kemoterapi sendiri dapat memberikan efek samping baik secara fisik
maupun psikologis. Salah satu dampak secara fisik yang ditimbulkan karena
kemoterapi adalah penurunan status gizi. Gangguan status gizi pada pasien kanker
yang sedang menjalani kemoterapi dapat disebabkan oleh banyaknya frekuensi
kemoterapi yang sering dilakukan. Mual muntah, penurunan nafsu makan, hingga
terjadi penurunan berat badan adalah hal yang paling sering dialami oleh pasien
kanker setelah menjalani kemoterapi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
non eksperimen dengan pendekatan study cross sectional dengan jumlah populasi
sebanyak 80 orang dan sampel sebanyak 30 responden yang diambil dengan teknik
accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi melalui
perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dan data sekunder yang dapat didapatkan
dari rekam medis pasien. Analisa data yang diperoleh diolah secara statistik
dengan menggunakan rumus spearman rho, dari perhitungan yang telah dilakukan
membuktikan tidak ada hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status gizi
pada pasien ca mammae yang menjalani kemoterapi dengan Pvalue 0,227 (<0,05).
Obat sitotoksik saat kemoterapi dapat menghambat fungsi neurologis atau otot
saluran cerna sehingga muncul berbagai gejala seperti mual muntah, penurunan
nafsu makan, hingga penurunan berat badan, namun dengan perawatan yang tepat
pasien ca mammae yang menjalani kemoterapi bisa tetap terpenuhi asupan
nutrisinya sehingga status gizi tetap terjaga dengan baik.