PENGARUH PEMBERIAN TERAPI PESIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF DI OK CENTRAL RSPAL dr. RAMELAN SURABAYA
Date
2024-08-28Author
Agus Romadhoni, Ari
Virda Yuniarti, Enny
Merbawani, Raras
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecemasan pre-operatif adalah masalah psikologis yang sering dialami oleh pasien sebelum menjalani tindakan bedah. Kecemasan ini dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis, serta memperlambat pemulihan pasien. Salah satu metode non-farmakologis untuk mengurangi kecemasan adalah terapi psikoreligius, yang melibatkan doa dan dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pasien pre-operatif di OK Central RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test. Sampel terdiri dari 25 pasien yang akan menjalani operasi elektif. Tingkat kecemasan diukur menggunakan skala Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) sebelum dan sesudah intervensi terapi psikoreligius. Intervensi yang diberikan meliputi sesi bimbingan spiritual berupa doa dan dzikir untuk membantu menenangkan pasien dan mengurangi kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat kecemasan yang signifikan setelah terapi diberikan, dengan p-value 0,015 < 0,05, yang menandakan bahwa terapi psikoreligius memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan kecemasan pasien pre-operatif. Terapi psikoreligius mampu menurunkan kecemasan melalui mekanisme peningkatan koping spiritual, dimana pasien mendapatkan ketenangan dan kekuatan internal melalui elemen-elemen spiritual seperti doa dan dzikir. Penerapan terapi ini mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan emosi dan spiritualitas, sehingga menurunkan respons stres dan meningkatkan perasaan ketenangan dan kontrol diri pada pasien yang mengalami kecemasan pre operatif. Terapi psikoreligius efektif sebagai intervensi non-farmakologis dalam mengurangi tingkat kecemasan pada pasien pre operatif, yang menawarkan manfaat tambahan melalui dukungan spiritual yang meningkatkan kemampuan koping pasien dalam menghadapi operasi.