HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT SYNDROME PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RSU AL-ISLAM H.M MAWARDI
Date
2024-09-20Author
Damara, Fieko
Azizah, Lilik Ma’rifatul
Akbar, Amar
Metadata
Show full item recordAbstract
Perawat yang bertugas di ruang rawat inap sering menghadapi tuntutan pekerjaan yang berlebihan. Beban kerja yang tinggi seperti merawat pasien, mengelola obat-obatan, serta menghadapi situasi darurat dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang dapat memicu burnout. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan burnout syndrome pada perawat rawat inap di RSU Al-Islam H.M Mawardi. Desain penelitian ini adalah desain analitik cross-sectional dengan populasi perawat rawat inap di RSU Al-Islam H.M. Mawardi yang berjumlah 54 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling atau seluruh subjek penelitian. Instrument yang dipakai untuk mengukur beban kerja memakai NASA-TLX dan Burnout menggunakan MBI (Maslch Burnout Iventory). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2024 dengan hasil beban kerja tinggi sebagian besar mengalami burnout syndrome sedang sebanyak 37 orang (69%) dan burnout syndrome sebanyak 2 orang (3%). Responden dengan beban kerja sangat tinggi sebagian besar mengalami burnout syndrome sedang sebanyak 8 orang (15%) dan burnout syndrome tinggi sebanyak 2 orang (4%). Hasil tabulasi silang diperoleh ada hubungan antara beban kerja dengan burnout syndrome pada perawat rawat inap di RSU Al-Islam H.M. Mawardi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi juga burnout syndrome kepada perawat rawat inap, ada hubungan yang sedang, positif dan signifikan. Manajemen beban kerja yang efektif melibatkan prioritisasi tugas, delegasi yang tepat, pemanfaatan teknologi, perencanaan yang baik, manajemen waktu, dan evaluasi berkala untuk mengoptimalkan produktivitas dan kesejahteraan perawat dapat menurunkan kelelahan mental.