EFEKTIVITAS PERUBAHAN POSISI FOTOTERAPI PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN MASALAH IKTERIK NEONATUS DI RUANG PERINATAL RSUD DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO
Abstract
Ikterus neonatus merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir dan ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Salah satu intervensi yang terbukti efektif dalam mengurangi kadar bilirubin adalah fototerapi. Namun, efektivitas fototerapi dapat ditingkatkan melalui strategi tambahan seperti perubahan posisi bayi secara berkala selama terapi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif berbasis studi kasus yang dilakukan pada satu bayi baru lahir dengan ikterus neonatus dan status neonatus preterm di ruang perinatologi RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Pendekatan asuhan keperawatan menggunakan metode Evidence Based Practice (EBP) dengan intervensi utama berupa perubahan posisi selama fototerapi. Data dikumpulkan melalui pengkajian langsung, observasi, dokumentasi, dan telaah literatur berbasis bukti. Hasil pengkajian menunjukkan bayi mengalami ikterus dengan kadar bilirubin total 19,40 mg/dL (Kramer 4–5). Intervensi perubahan posisi selama fototerapi dilakukan setiap 2 jam selama 3 hari. Setelah intervensi, terjadi penurunan kadar bilirubin menjadi 4,18mg/dL. Kondisi umum bayi juga menunjukkan perbaikan, ditandai dengan peningkatan daya hisap dan penurunan intensitas warna kuning pada kulit dan sklera. Penerapan intervensi perubahan posisi selama fototerapi terbukti meningkatkan efektivitas terapi dan mempercepat penurunan kadar bilirubin. Temuan ini sejalan dengan literatur yang menunjukkan bahwa peningkatan area permukaan tubuh yang terpapar cahaya dapat mempercepat proses fotooksidasi bilirubin. Perubahan posisi bayi secara berkala selama fototerapi merupakan intervensi yang efektif dan berbasis bukti dalam menurunkan kadar bilirubin pada kasus ikterus neonatus