ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN RISIKO PENURUNAN CURAH JANTUNG MENGGUNAKAN PENERAPAN INTERVENSI TERAPI TERTAWA DI KELURAHAN KRATON BANGKALAN
Abstract
Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami berbagai penyakit degeneratif, salah satunya hipertensi. Hipertensi pada lansia sering terjadi akibat perubahan fisiologis seperti penurunan elastisitas pembuluh darah, kekakuan jantung, dan perubahan fungsi ginjal. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia membutuhkan pendekatan menyeluruh, baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang terbukti efektif dan mudah diterapkan adalah terapi tertawa, yang dapat menurunkan tekanan darah melalui pelepasan hormon endorfin, relaksasi otot, serta peningkatan sirkulasi darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien geriatri dengan diagnosis medis hipertensi dan diagnosis keperawatan risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung. Jenis penelitian ini adalah studi kasus Subjek penelitian adalah Tn. H, usia 68 tahun. Data dikumpulkan melalui pengkajian fisik, serta observasi intervensi keperawatan selama 3 hari berturut-turut. Intervensi dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi hasilnya. Hasil asuhan keperawatan diperoleh pasien dengan tekanan darah 210/110 mmHg dan keluhan pusing. Intervensi keperawatan dilakukan selama tiga hari meliputi pemantauan tanda vital, posisi semi-fowler, edukasi gaya hidup sehat, kolaborasi pengobatan, serta penerapan terapi tertawa sebagai teknik relaksasi. Hasil evaluasi menunjukkan penurunan tekanan darah secara bertahap hingga mencapai 140/90 mmHg, disertai perbaikan gejala pusing. Terapi tertawa terbukti efektif menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kenyamanan psikologis pasien. Pendekatan holistik dan non-farmakologis seperti terapi tertawa direkomendasikan dalam praktik keperawatan gerontik untuk menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular