• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DENGAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF MELALUI TINDAKAN PURSED LIP BREATHING DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SYAMRABU BANGKALAN

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (614.0Kb)
    ABSTRAK (83.76Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (396.8Kb)
    BAB I (154.5Kb)
    BAB II (266.9Kb)
    BAB III (225.5Kb)
    BAB IV (172.0Kb)
    BAB V (82.20Kb)
    LAMPIRAN (613.4Kb)
    UJI SIMILARITAS (186.6Kb)
    Date
    2025-06-22
    Author
    Indriawati, Dwi Resty
    Pratiwi, Rizky Meuthia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang progresif dan respon inflamasi saluran pernapasan akibat paparan iritan seperti asap rokok dan polusi udara. PPOK menyebabkan gejala sesak napas, batuk berdahak, dan pola napas tidak efektif yang memengaruhi kualitas hidup pasien. Teknik nonfarmakologi seperti Pursed Lip Breathing (PLB) dapat membantu memperbaiki pola napas dan mengurangi sesak pada pasien PPOK dengan cara meningkatkan ventilasi paru dan mengontrol laju pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien PPOK dengan pola napas tidak efektif melalui tindakan PLB di Ruang Flamboyan RSUD Syamrabu Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada pasien PPOK yang dirawat di ruang Flamboyan RSUD Syamrabu Bangkalan. Data dikumpulkan melalui pengkajian fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium dan spirometri), serta observasi intervensi keperawatan selama 3 hari berturut-turut. Intervensi dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi hasilnya. Hasil asuhan keperawatan diperoleh pasien mengeluh sesak napas dengan penggunaan otot bantu pernapasan dan ekspirasi memanjang. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan PPOK, ditandai wheezing, serta obstruksi saluran napas pada spirometri. Setelah intervensi keperawatan, frekuensi napas menurun dari 32x/menit menjadi 20x/menit dan wheezing menghilang. Pasien melaporkan sesak napas berkurang secara signifikan. Penanganannya memerlukan intervensi keperawatan seperti manajemen jalan napas, latihan pernapasan, pemberian oksigen, bronkodilator, fisioterapi, dan edukasi pasien. Teknik seperti posisi semi-Fowler dan latihan pursed lip breathing (PLB) membantu mengurangi sesak dan meningkatkan kapasitas paru. Pendekatan holistik dan edukasi mandiri sangat penting sesuai standar keperawatan PPOK.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3425
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV