dc.description.abstract | Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang progresif dan respon inflamasi saluran pernapasan akibat paparan iritan seperti asap rokok dan polusi udara. PPOK menyebabkan gejala sesak napas, batuk berdahak, dan pola napas tidak efektif yang memengaruhi kualitas hidup pasien. Teknik nonfarmakologi seperti Pursed Lip Breathing (PLB) dapat membantu memperbaiki pola napas dan mengurangi sesak pada pasien PPOK dengan cara meningkatkan ventilasi paru dan mengontrol laju pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien PPOK dengan pola napas tidak efektif melalui tindakan PLB di Ruang Flamboyan RSUD Syamrabu Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada pasien PPOK yang dirawat di ruang Flamboyan RSUD Syamrabu Bangkalan. Data dikumpulkan melalui pengkajian fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium dan spirometri), serta observasi intervensi keperawatan selama 3 hari berturut-turut. Intervensi dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi hasilnya. Hasil asuhan keperawatan diperoleh pasien mengeluh sesak napas dengan penggunaan otot bantu pernapasan dan ekspirasi memanjang. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan PPOK, ditandai wheezing, serta obstruksi saluran napas pada spirometri. Setelah intervensi keperawatan, frekuensi napas menurun dari 32x/menit menjadi 20x/menit dan wheezing menghilang. Pasien melaporkan sesak napas berkurang secara signifikan. Penanganannya memerlukan intervensi keperawatan seperti manajemen jalan napas, latihan pernapasan, pemberian oksigen, bronkodilator, fisioterapi, dan edukasi pasien. Teknik seperti posisi semi-Fowler dan latihan pursed lip breathing (PLB) membantu mengurangi sesak dan meningkatkan kapasitas paru. Pendekatan holistik dan edukasi mandiri sangat penting sesuai standar keperawatan PPOK. | en_US |