dc.description.abstract | Banyak iklan susu formula yang muncul di berbagai platform media yang
sering menarik perhatian orang tua untuk memilih susu formula sebagai pilihan
utama untuk bayi mereka. Namun, dengan pemberian susu formula pada bayi
yang masih sangat muda dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Salah
satu masalah yang sering terjadi pada bayi adalah diare. Tujuan penelitian ini
membuktikan Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada
Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Candi. Desaign penelitian ini
yaitu analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dari 65
bayi didapatkan 57 responden sebagai sampel dengan teknik Purposive Sampling.
Instrumen penelitian ini yaitu lembar kuesioner pemberian susu formula. Dari
hasil uji Chi-Square didapatkan hasil nilai p-value sebesar 0,000 dengan nilai
Asymp. Sig. (2-sided) < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan pemberian
susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Bahwa bayi yang
diberikan susu formula memiliki risiko lebih besar terkena diare karena
kandungan laktosa yang tinggi akan sulit dicerna, sehingga mengganggu
penyerapan nutrisi dan menurunkan sistem imun bayi. Selain itu, laktosa yang
tidak diserap dengan baik di usus besar maka akan menyebabkan tinja bayi
menjadi encer dan meningkatkan frekuensi buang air besar sehingga terjadi diare | en_US |