ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DENGAN INTERVENSI PURSED LIP BREATHING TERHADAP PENURUNAN SESAK DI RUANG HCU RSUD SYAMRABU BANGKALAN
Abstract
Asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas, yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan wheezing. Salah satu intervensi non-farmakologis yang efektif untuk mengatasi pola napas tidak efektif pada pasien asma adalah teknik Pursed Lip Breathing (PLB), yang bertujuan memperpanjang fase ekspirasi dan mengurangi penggunaan otot bantu napas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas PLB terhadap penurunan sesak napas pada pasien asma dengan bersihan jalan napas tidak efektif. Penelitian ini merupakan studi deskriptif berbasis studi kasus pada satu pasien di RSUD Syamrabu Bangkalan pada tanggal 18–20 Maret 2025. Data dikumpulkan melalui pengkajian keperawatan, observasi tanda vital, dan evaluasi klinis harian. Intervensi keperawatan dilakukan dengan memantau pola dan bunyi napas (mengi, ronchi), memberi minuman hangat untuk mengencerkan dahak, melakukan fisioterapi dada jika perlu, serta memosisikan pasien dalam posisi semi-fowler atau fowler untuk memudahkan pernapasan. Selain itu, dilakukan kolaborasi pemberian obat seperti bronkodilator, ekspektoran, dan mukolitik. Sebagai intervensi utama, teknik pursed lip breathing (PLB) diajarkan dan dilakukan tiga kali sehari selama tiga hari. PLB bertujuan memperlambat laju napas, mengurangi sesak, dan membantu pengeluaran sekret secara lebih efektif. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perbaikan signifikan pada pola napas pasien. Laju napas menurun dari 28x/menit menjadi 20x/menit, penggunaan otot bantu napas hilang, dan bunyi napas kembali normal. Pasien juga mampu melakukan PLB secara mandiri dan merasa lebih tenang. PLB menciptakan tekanan positif pada saluran napas saat ekspirasi, memperbaiki ventilasi alveolar, dan mengurangi kecemasan. Teknik ini terbukti efektif secara fisiologis dan psikologis, mudah diajarkan, serta mendukung keberhasilan terapi asma