dc.description.abstract | Pemberian ASI dimulai segera setelah bayi lahir, sebaiknya anak hanya diberikan ASI sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun sesuai anjuran WHO. Kondisi sebenarnya menunjukkan sesuatu yang berbeda karena masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya hingga usia 6 bulan. Agar ibu dan bayi tetap sehat, maka diperlukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan dari kehamilan hingga KB. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, neonatus, sampai dengan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”J” berlangsung ± 8 minggu dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali.
Kunjungan ANC Ny.”J” pada usia kehamilan 36 dan 38 minggu dengan keluhan nyeri punggung. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Penulis memberikan KIE tentang tanda persalinan dan kompres hangat. Bayi lahir tanggal 15 Desember 2024 pukul 09.00 WIB, lahir secara spontan pervaginam dengan bayi lahir menangis kuat, jenis kelamin laki-laki, BB : 2.800 gram, PB: 48 cm LK 33 cm. Asuhan kebidanan masa nifas didapatkan keluhan nyeri / mules, belum BAB pada hari pertama postpartum, ASI belum lancar dan nyeri / bengkak pada payudara. Bidan mnganjurkan konsumsi air putih dan makanan berserat, serta mengajarkan metode BOM untuk melancarkan ASI, menyusuh ibu untuk menyusui on demand . Pada kunjungan IV sudah tidak ada keluhan. Asuhan kebidanan KB dimulai dengan memberikan KIE tentang KB saat KF IV.
Evaluasi kehamilan Ny “J” mengalami kehamilan normal. Persalinan terjadi secara spontan pervaginam tanpa penyulit. Masa nifas didapatkan nyeri / mules, ASI belum lancar, nyeri / bengkak pada payudara dan neonatus tidak ditemukan adanya masalah. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB MAL
Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan. | en_US |